kitapemuda.com_ Ahad (28/8/22) KOKAM PDPM Trenggalek gelar apel kebangsaan di Pantai Cengkrong, Watulimo Trenggalek.
Apel bersama pasukan KOKAM se-Trenggalek tersebut merupakan rangkaian kegiatan perkemahan yang dilaksanakan mulai Sabtu (27/8) sekaligus upacara serah terima jabatan ketua KOKAM Trenggalek.
Upacara sakral penyerahan estafet komandan KOKAM daerah dilakukan dari yang sebelumnya dijabat Fahrurrosi digantikan ke Ahmad Nur Kholiq. Pasca pergantian ketua PDPM Trenggalek memang sejumlah personal distruktural KOKAM mengalami perubahan dan pergantian tak terkecuali komandan KOKAM.
Pada kesempatan tersebut, Wahid S Sidiq selaku ketua PDPM Trenggalek juga menyerukan kepada seluruh anggota KOKAM untuk menolak eksploitasi tambang emas di Trenggalek. Sikap Pemuda Muhammadiyah tentang tambang jelas dan tegas, yakni tetap menolak melalui beberapa instrumen yang dimiliki Muhammadiyah Trenggalek.
Aksi penolakan tambang yang diinisiasi oleh pemuda muhammadiyah Trenggalek ini juga sekaligus bagian dari kampanye yang dilakukan oleh Kader Hijau Muhammadiyah yang saat ini eksistensinya mulai hadir di Trenggalek. Bahkan Kader Hijau Muhammadiyah (KHM) pada bulan September ini mendapat tamu kehormatan yaitu Busro Muqoddas dan beberapa tokoh nasional lainnya.
Dalam sambutannya, Sidik menyampaikan bahwa KOKAM Trenggalek harus mendampingi dan melakukan pengawalan kepada ketua PP Muhammadiyah sebagai bentuk bahwa Pemuda Muhammadiyah Trenggalek benar-benar konsisten melakukan berbagai ikhtiar nyata agar tambang emas di Trenggalek dibatalkan.
Ketua PP Muhammadiyah bidang Hukum yang sekaligus sebagai aktivis lingkungan tersebut rencananya akan melakukan beberapa acara audiensi dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, pecinta lingkungan serta lembaga masyarakat untuk menyampaikan penolakan terhadap rencana penambangan emas di Trenggalek.
Selain sebagai pemateri dengan pemda dan lembaga masyarakat, Busyro Muqoddas juga direncanakan menggelar kajian Ahad Pagi di Kecamatan Pule pada Ahad (4/9) mendatang. (INFOKOM_BID ORGANISASI)