Berjalan Tertib dan Lancar, Musyda ke XI Pemuda Muhammadiyah Trenggalek Usai Digelar

PM Trenggalek – Musyawah Daerah (Musyda) ke XI Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Trenggalek Periode 2014-2018 usai digelar, sabtu (6/7). Even empat tahunan tersebut merupakan sarana suksesi kepemimpinan, evaluasi dan konsolidasi organisasi di tubuh Pemuda Muhammadiyah. Selain itu melalui mekanisme muysda juga akan disampaikan laporan pertanggungjawaban serta penyusunan program kerja untuk satu periode (empat tahun) yang akan datang.

Mengambil tema “bersatu padu mewujudkan pemuda berintegritas dan berdikari”, permusyawaratan tingkat kabupaten tersebut dihadiri oleh 100 peserta yang terdiri dari pengurus Pimpinan Daerah serta enam Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM). Keenam pimpinan cabang tersebut adalah, PCPM Tugu, PCPM Suruh, PCPM Pule, PCPM Gandusari, PCPM Durenan dan PCPM Watulimo. Dari 6 PCPM tersebut, Watulimo menyumbang peserta terbanyak dengan mengirimkan 37 delegasi. Turut hadir pada pagelaran yang bertempat di Aula Balai Benih Ikan Kabupaten Trenggalek tersebut, Pimpinan Daerah Aisyiyah Trenggalek dan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur.

Hadi Prasetyo, ketua PDPM Trenggalek domisioner dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih atas dedikasi semua anggota PDPM periode 2014-2018 serta menyampaikan permohonan maaf selama memimpin PDPM Trenggalek. “saya ucapkan terimakasih yang tak terhingga untuk semua personil PDPM periode 2014-2018 atas perjuangannya selama ini, dan secara pribadi saya mohon maaf jika selama memimpin PDPM Trenggalek banyak yang kurang, banyak program yang tidak terealisasi”. Tutur kepala MIM Gandusari tersebut. Ayah dua orang anak itu berharap musyda kali ini menghasilkan keputusan yang bisa membawa Pemuda Muhammadiyah Trenggalek menjadi lebih baik dan terpilih ketua yang lebih baik darinya. “saya berharap forum musyda ini nanti dapat menjadi forum intelektual para aktivis muda Muhammadiyah yang akan membawa kearah yang lebih baik dan semoga siapapun pengganti saya mampu membawa PDPM Trenggalek semakin maju dalam segala bidang”. Pungkasnya.

Serius tapi santai: Suasana Musyda XI PDPM Trenggalek untuk pengurus periode 2018-2022

Sementara itu, Ahmad Shobrun Jamil, anggota PWPM Jawa Timur yang hadir pada acara pembukaan menyampaikan kepada musyawirin tentang 3 program prioritas PWPM Jawa Timur, yaitu Ilmu, Dakwah dan Ekonomi (IDE). “Tiga program prioritas PWPM Jawa Timur kami singkat IDE (Ilmu, dakwah, ekonomi)”. Ujar ketua bidang organisasi PWPM Jawa Timur. Ia menjelaskan bahwa IDE tersebut adalah sarana untuk membekali kader-kader Pemuda Muhammadiyah menghadapi era revolusi industri 4.0. “Saat ini kita memasuki era revolusi industri 4.0 dimana internet menjadi pengendali kehidupan manusia, untuk itu semua kader Pemuda Muhammadiyah harus punya bekal yang cukup untuk menghadapinya dengan IPTEK yang tinggi, Dakwah yang semakin kreatif serta ekonomi yang tercukupi”. jelasnya. Pria asal Lamongan terebut berharap pengurus PDPM Trenggalek yang baru bisa mem break down tiga program prioritas PWPM Jawa Timur ke level daerah dengan kreatifitas dan inovasi tersendiri.

Kegiatan Musyda diawali dengan pemilihan presidium sidang yang terdiri dari tiga orang, yaitu Eko Susanto (wakil dari PCPM Pule) sebagai ketua, M. Ainun Kurniansyah (wakil dari PCPM Durenan) sebagai wakil ketua dan Taufiq HAS (Wakil dari PCPM Watulimo) sebagai notula. Presidium sidang inilah yang akan memimpin jalannya permusyawaratan dari awal sampai akhir.

Diawali dengan pembacaan tata tertib, muysda XI PDPM Trenggalek dimulai. Semua peserta menyepakati tata tertib muysda yang tertulis dalam buku panduan. Setelah tata tertib disepakati, kegiatan berlanjut ke penyampaian Laporan pertanggungjawaban (LPJ) oleh pengurus PDPM periode 2014-2018. Secara bergantian mulai dari ketua umum sampai ketua-ketua bidang menyampaikan LPJ kepada peserta musyda. Semua LPJ diterima oleh musyawirin, baik yang dengan atau tanpa catatan.

JURDIL: Proses pemilih formatur dalam Musyda XI PDPM Trenggalek

Pasca penyampaian LPJ, acara berlanjut ke sidang komisi yang terdiri dari dua bagian, yaitu komisi A yang membahas Program Kerja dan Komisi B yang membahas tentang rekomendasi. Penentuan anggota sidang komisi dilakukan melalui mekanisme berhitung A,B. Peserta yang menyebutkan huruf A maka dia masuk kelompk Program Kerja, sementara peserta yang menyebutkan huruf B masuk ke rekomendasi. Hasil sidang komisi selanjutnya dibawa ke sidang pleno.

Sidang Pleno memutuskan berdasarkan hasil sidang komisi dan usulan-usulan lainnya bahwa ada 9 Bidang kerja yang akan dimasukkan kedalam susunan kepengurusan PDPM Trenggalek periode 2018-2022 dan ada 3 kelompok rekomendasi yang akan ditanfidhkan, yaitu rekomendasi untuk Pemuda Muhammadiyah, untuk Muhammadiyah dan untuk Pemerintah Kabupaten Trenggalek.
Setelah Pleno hasil sidang komisi selesai, kegiatan berikutnya yaitu pemilihan anggota Formatur.

Sebelum pemilihan dimulai, Ketua Panitia Pemilihan (panlih) Ahmad Nur Kholiq menyampaikan tentang jumlah calon tetap serta mekanisme pemilihan dan penghitungan. Berdasarkan hasil verifikasi dan validasi oleh Panlih ditetapkan 30 orang calon tetap Formatur atas usulan PCPM.
Setelah semua perangkat siap, maka pemilihanpun dilakukan. Berdasarkan aturan yang ditetapkan, dari 30 calon formatur, peserta pemilihan cukup memilih 9 orang. Secara bergantian, panlih memanggil satu persatu peserta musyda untuk mengambil kertas suara dan melakukan pemilihan.

Sah: Formatur PDPM trenggalek terpilih periode 2018-2022

Setelah semua proses pemilihan dan penghitungan selesai, terpilihlah 9 orang formatur yang akan menyusun kepengurusan PDPM Trenggalek periode 2018-2022. Kesembilan nama tersebut adalah Ahmad Nur Kholiq, Trigus Dodik Susilo, Wahid Syahril Sidiq, Arifin, Fahrurrosi, Junianto Iksan, Taufiq Hidayat Ardi Saputra, Eko Susanto dan Windu Pratikno. Kesembilan formatur terpilih akhirnya menyepakati Trigus Dodik Susilo sebagai ketua Umum dan Arifin sebagai sekretris Umum PDPM Trenggalek periode 2018-2022. (ARF PDPM)