Mobil listrik tenaga surya SMK Muhammadiyah resmi di launching Bupati Trenggalek pada Minggu (6/3). Bupati M. Nur Arifin merasa bangga akan sumbangsih dan kreativitas yang telah disumbangkan oleh siswa SMK Muhammadiyah Watulimo. Ia menilai bahwa ide ini merupakan usaha untuk melindungi lingkungan dan khususnya alam Trenggalek dari ancaman kerusakan karena polusi kendaraan berbahan bakar fosil.
Data menujukkan bahwa Pembakaran bahan bakar fosil, seperti minyak, batu bara dapat menciptakan karbon dioksida atau gas rumah kaca. Hal tersebut berdampak pada pemanasan global. Karena konsentrasi emisi CO2 di atmosfer telah tumbuh ke tingkat tertinggi. Maka pemerintah dituntut untuk melakukan pengurangan emisi yang lebih optimal dengan melakukan pembatasan penggunaan bahan bakar fosil untuk memenuhi tujuan iklim globall.
“Kami merasa senang, sebab akan muncul inovasi ke energi baru terbarukan dengan memanfaatkan tenaga surya. Bahkan bukan tidak mungkin kedepan bisa bikin Boogie Car yang nanti rencananya bagus untuk feeder dari tempat-tempat wisata di sekitar Watulimo,”
ungkap Bupati Trenggalek.
Berikan Beasiswa untuk Siswa
Dalam sambutan saat meresmikan mobil listrik bertenaga surya tersebut bupati memberikan kesempatan kepada siswa dan guru yang turut merakit ditanya diatas panggung. Ia ingin menujukkan kepada para audiens dan memberikan apresiasi atas ide guru dan siswa otomotif tersebut. Bahkan bupati memberikan hadiah beasiswa kuliah gratis kepada keempat siswa yang terlibat projek ini.
“Saat ini kita punya beasiswa untuk science enginering. Jadi kita tawarkan bagi siswa yang terlibat dalam project ini kalau meneruskan kuliah di bidang jurusan teknik kelistrikan kita berikan beasiswa” Imbuh bupati.
Tantangan Bupati kepada SMKM Watulimo
Tak hanya itu, ia menjelaskan bahwa keahlian siswa SMK Muhammadiyah ini bukan tidak mungkin akan menjadi trend baru bagi pengembangan enginering dan teknologi terbarukan di Trenggalek. Sebab akan ada banyak potensi perubahan teknologi yang dilakukan misalnya mobil destinasi wisata dari tenaga surya, kapal para nelayan, pompa air bagi petani yang bisa menggunakan tenaga surya sebagai sumber listriknya.
“Kita juga ingin ini menjadi trend sekaligus saya tantang SMK Muhammadiyah Watulimo membuat alat berbasis tenaga surya untuk kebutuhan masyarakat, seperti pompa air untuk petani, kapal nelayan dan alat lain yang dekat dengan aktivitas masyarakat” Sambungnya.
Bupati Memesan Mobil Listrik Tenaga Surya
Disela sambutannya bupati M Nur arifin menginginkan jika kantor bupati memesan satu mobil listrik tenaga surya karya siswa SMK Muhammadiyah ini. Ia ingin menggunakannya untuk kendaraan keliling di sekitaran kantor bupati dan kegitan lain di sekitaran pendopo. Baginya cara ini dapat memperkenalkan karya siswa Trenggalek kepada para tamu di pendopo, seiring dengan kebijakan pemkab yang pro terhadap produk UMKM di Trenggalek.
Dalam kanal kementerian perhubungan RI menjelaskan bahwa saat ini populasi kendaraan listrik masih belum sesuai dengan harapan Pemerintah. Melalui Perpres 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai pemerintah ingin segera menggenjot program kendaraan listrik, sebab 60% bahan baku komponen baterai mobil listrik cukup melimpah di Indonesia. Dengan begitu diharapkan industri kendaraan bermotor listrik juga diharapkan juga kian inovatif memproduksi kendaraan bermotor listrik. Dalam beberapa kali kesempatan pemerintah juga sangat mendukung ojek online berbasis kendaraan listrik.
Daya Tempuh 50 Km
Dalam penjelasannya, Mobil karya siswa SMK Muhammadiyah Watulimo ini dapat menempuh jarak tempuh hingga 50 Km saat baterai terisi penuh. Pengisian baterai membutuhkan waktu 3 jam dan kecanggihan lainnya adalah kendaraan ini akan bisa terus berjalan jika tersinari matahari. Tak hanya itu kendaraan ini juga bisa difungsikan untuk pompa air dimusim kemarau.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek, Totok Rudijanto dalam kesempatannnya mendampingi bupati mengapresiasi kesuksesan siswa SMK Muhammadiyah Watulimo. Karena mobil ini masih prototipe ia bersama bupati juga menjanjikan turut memberikan sumbangsih kebijakan terhadap risetnya.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Bappeda juga, agar sekolah mengajukan permohonan proposal untuk risetnya. Sehingga nanti bisa didukung dengan dasar hukumnya apa, status tanahnya bagaimana, kemudian perizinannya” Tutup Bupati. (TAUFIK_PDPM)
Leave a Reply