Kajian ahad pagi: Kiat Sholat Khusuk dari Prof Suprayogo

Prof. Dr. KH. Imam Suprayogo menguraikan tentang kiat sholat khusyu’ agar memiliki akhlak yang baik di agenda Pengajian Ahad Pagi PDM Trenggalek di halaman kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek 6/10/2024.

Beliau mengutip ayat Al Qur’an surat Al Baqarah 45 46.
وَاسۡتَعِيۡنُوۡا بِالصَّبۡرِ وَالصَّلٰوةِ ‌ؕ وَاِنَّهَا لَكَبِيۡرَةٌ اِلَّا عَلَى الۡخٰشِعِيۡنَۙ
Artinya. “Carilah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan sholat. Yang demikian itu berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.”

Bagaimana sholat yang khusyuk?

“Sholat yang khusyuk yaitu sholat yang ketika dilakukan YAKIN ketemu Tuhan. Kalau tidak yakin ketemu Tuhan berarti tidak khusyuk. Setiap kita sholat kita harus merasa bertemu. Sudahkah tadi pagi anda ketemu Tuhan? Timbul pertanyaan. Dimana dan kapan kita ketemu Tuhan. Kita bisa bertemu Tuhan di waktu subuh, dzuhur, ashar, maghrib, isya. Itu waktu waktu dalam sholat yang lain. Itulah waktu waktu untuk ketemu Tuhan.” Ia menambahkan.

Dimana ketemu Tuhan?

“Tempat tempat ketemu Tuhan sudah ditetapkan dalam Al Qur’an. Tapi kita kurang teliti ketika membaca Al Qur’an. Tempat itu begitu penting. Tersebut dalam Al Baqarah. 125.
وَاِذۡ جَعَلۡنَا الۡبَيۡتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَاَمۡنًا ؕ وَاتَّخِذُوۡا مِنۡ مَّقَامِ اِبۡرٰهٖمَ مُصَلًّى‌ ؕ وَعَهِدۡنَآ اِلٰٓى اِبۡرٰهٖمَ وَاِسۡمٰعِيۡلَ اَنۡ طَهِّرَا بَيۡتِىَ لِلطَّآٮِٕفِيۡنَ وَالۡعٰكِفِيۡنَ وَالرُّکَّعِ السُّجُوۡدِ

Artinya. “Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Ka’bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. Dan jadikanlah maqam Ibrahim itu tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, orang yang iktikaf, orang yang ruku’ dan orang yang sujud!”


“Tubuh bisa berada di mana saja tapi pikiran ada di Maqom Ibrahim. Memperbaiki sholat agar khusyuk itu berat. Ada tempatnya. Tempatnya di maqom Ibrahim. Bagaimana caranya? Tubuh kita ada di mana mana, tapi tempat sholat kok di maqom Ibrahim ? Untuk mengetahui itu pertama kita harus membedakan antara jasad dan ruh. Dalam agama yang lebih urgent adalah urusan ruh. Karena itu agamawan sering disebut rohaniawan. Tubuh kita berada di mana saja tapi agar akhlak bagus, maka ruh kita ketika sholat harus ada di maqom Ibrahim. Ini bukan perkara gampang. Kita sholat ingat sawah, sapi, dompet kempes. Hal ini mencerminkan sholat kita secara fikih sudah sah tapi kurang sempurna. Ketika ingatan kita di maqom Ibrahim maka penyakit hati dalam diri kita oleh Allah dan Rasul akan dicabut. “Ungkapnya.

“Dicabut yang dimana? Semua penyakit dalam hati akan dicabut. Dalam surat Al Hijr ayat 47 dijelaskan :
وَنَزَعْنَا مَا فِيْ صُدُوْرِهِمْ مِّنْ غِلٍّ
Artinya. “Kami mencabut segala rasa dendam yang ada dalam hati mereka”
Dimana dicabut?
مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ
Artinya. “Ditempat yang dibawahnya mengalir sungai sungai.” 

KH Imam Suprayogo

Ia menjelaskan secara lebih rinci. “Di Masjidil Haram. Tempat yang dibawahnya mengalir sungai sungai. Disitulah semua penyakit hati akan dicabut. Maka aku menjadi menjadikan mereka akan selalu mengingat Allah. Ingat Baitullah. Orang yang selalu ingat tempat ini akan menjadi yang terbaik. Kenapa terbaik? Karena sifat sifat buruknya telah dicabut.

Kalau penyakit hati sudah dicabut maka akhlaknya menjadi bagus. Karena itu ketika akan takbir segera ingat itu. Kalau ingat yang lain? Segera kembali ingat itu. Baitullah. Setelah penyakit hati dicabut sikap sikap bapak ibu akan menjadi baik. Ketika adzan dikumandangkan segeralah menuju masjid. Ingat Baitullah”.

(TIMRED-KAMAS TONTOWI) .