Khutbah Pertama:
الحمد لله رب العالمين، نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا. من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Marilah kita senantiasa meningkatkan takwa kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Semoga Allah senantiasa memberikan kita petunjuk untuk terus berada di jalan yang lurus.
Pada hari ini, kita akan membahas masalah yang sangat penting dan berdampak langsung pada kehidupan kita sehari-hari, yaitu pemanasan bumi yang disebabkan oleh menurunnya jumlah lahan hijau. Fenomena ini telah membawa banyak perubahan besar terhadap iklim dan keseimbangan alam yang memengaruhi berbagai sektor, termasuk sektor pertanian yang menjadi sumber penghidupan banyak orang.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menciptakan bumi ini dengan segala keteraturannya. Dia menjadikan alam sebagai tempat tinggal manusia yang seimbang, dengan lahan hijau, pepohonan, sungai, dan udara yang bersih. Namun, manusia dengan segala bentuk kegiatannya telah banyak merusak keseimbangan alam tersebut. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
**ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاس**
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia.” (QS. Ar-Rum: 41)
Jamaah sekalian,
Kerusakan yang disebabkan oleh ulah manusia ini, salah satunya adalah penebangan hutan dan alih fungsi lahan hijau untuk kepentingan lain, seperti pembangunan dan industri. Akibatnya, suhu bumi semakin meningkat, perubahan iklim terjadi lebih cepat, dan banyak daerah yang mengalami kekeringan dan cuaca ekstrem. Pertanian, yang sangat bergantung pada kestabilan iklim dan cuaca, menjadi sektor yang paling terdampak.
Rasulullah ﷺ mengajarkan kepada kita pentingnya menjaga keseimbangan alam. Beliau pernah bersabda:
“Jika kiamat tiba sementara di tangan salah seorang dari kalian ada benih pohon kurma, maka tanamlah jika ia mampu sebelum kiamat itu datang.” (HR. Ahmad)
Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya menanam dan melestarikan tanaman, bahkan dalam kondisi yang sulit sekalipun. Lahan hijau tidak hanya berfungsi sebagai sumber makanan, tetapi juga sebagai penyeimbang suhu dan iklim.
Kutbah kedua:
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Dampak dari pemanasan global ini sangat nyata di hadapan kita. Banyak petani yang kesulitan mendapatkan hasil panen yang baik karena cuaca yang tak menentu. Tanah yang dulunya subur, kini menjadi kering dan gersang. Hujan yang tidak teratur menyebabkan gagal panen di banyak tempat, dan kondisi ini berdampak pada ketahanan pangan kita.
Sebagai umat Islam, kita punya tanggung jawab besar untuk menjaga alam ini. Kita tidak boleh hanya memikirkan keuntungan sesaat dengan merusak lingkungan, tetapi harus berpikir jauh ke depan, untuk keberlanjutan hidup generasi kita dan generasi mendatang.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
**وَسَخَّرَ لَكُم مَّا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مِّنْهُ**
*”Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, sebagai rahmat dari-Nya.”* (QS. Al-Jatsiyah: 13)
Semua yang ada di bumi ini adalah amanah dari Allah untuk kita kelola dengan baik, bukan untuk dirusak. Oleh karena itu, marilah kita jaga lahan hijau kita, mari kita mulai menanam pohon kembali, mengurangi penggunaan bahan-bahan yang merusak lingkungan, dan mendukung kebijakan yang menjaga kelestarian alam.
Jamaah sekalian,
Marilah kita berdoa kepada Allah agar diberi kekuatan dan kesadaran untuk terus melindungi alam ini. Semoga kita menjadi bagian dari solusi terhadap masalah pemanasan global, bukan bagian dari penyebab kerusakan.
اللهم اغفر لنا ذنوبنا وكفر عنا سيئاتنا وتوفنا مع الأبرار. اللهم إنا نسألك أن تهدينا إلى ما فيه خير لنا ولأجيالنا، ووفقنا يا الله للمحافظة على الأمانة التي كلفتنا بها.
(TIMRED)