Kunjungan LAZISWAF UNIDA Ponorogo ke LAZISMU Watulimo

LAZISMU Watulimo mendapat kunjungan dari lembaga ZIS Wakaf UNIDA Gontor. Kunjungan pada Sabtu (23/10) tesebut bertempat di MI Muhammadiyah Gemaharjo.

Kunjungan ini dalam rangka meningkatkan hubungan antara LAZISWAF UNIDA Gontor dengan LAZISMU Watulimo sekaligus merupakan langkah untuk membangun kualitas pengelolaan ZIS dikedua lembaga.

LAZISWAF UNIDA Gontor merupakan lembaga zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf yang dimiliki Universitas Darussalam Gontor Ponorogo. Lembaga tersebut didirikan tahun 2011 dengan sasaran penerima zakat untuk warga kampus yang kekurangan biaya melanjutkan studi atau santri yang kurang mampu. Selain itu sumber penerimaan terbesar LAZISWAF UNIDA berasal dari para dosen, ustadz, mahasiswa serta santri pesantren Gontor Ponorogo.

“Kami belum begitu lama berdiri dan tentunya masih dalam tahap belajar, LAZISWAF ini mengelola zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf dari pihak pesantren Gontor maupun kampus. Jadi kami mengelola uang dan menyalurkannya ke dosen atau mahasiswa yang mengajukan untuk melanjutkan studinya atau terkadang kami mencari calon penerima yang menang membutuhkan untuk selanjutnya kami bantu” Ungkap Koordinator rombongan.

Kegiatan tersebut juga merupakan ikhtiar LAZISMU Watulimo untuk belajar mengembangkan lembaga dengan sharing ilmu dari lembaga pengelola ZIS lain.

“Jika disebut sudah hebat dan digunakan studi banding kami juga belum sepenuhnya sempurna, masih banyak kendala yang harus kami benahi. Apalagi dari laporan keuangan LAZISWAF penerimaannya sudah sampai milyaran. Namun kita jadikan saja agenda kunjungan ini sebagai terima dan transfer ilmu, kami mengelola lembaga ini dengan cakupan kecamatan dan langsung ke masyarakat, sedangkan LAZISWAF lebih tertata karena mengelola zakat dari satu lembaga dan untuk satu lembaga. Dan hal itu bisa jadi sharing pengetahuan yang baik bisa kita tiru begitupun sebaliknya untuk LAZISWAF UNIDA”. Ungkap Ahmad selaku ketua LAZISMU Watulimo.

LAZISMU Watulimo merupakan lembaga Pengelola ZIS, yang sudah punya runtutan aturan sari pusat, sehingga beberapa program dan keputusan sudah tinggal menjalankan. Dengan 13 pengurus ZIS milik Muhammadiyah ini tidak hanya menyasar bantuan untuk kalangan Muhammadiyah Watulimo namun juga seluruh masyarakat yang membutuhkan. Tak hanya itu LAZISMU Watulimo juga memili 3 karyawan yang bekerja memastikan seluruh kotak infaq dan bantuan dapat diterima lembaga dengan baik dan melaporkan ke pengurus melalui aplikasi yang dimiliki LAZISMU Watulimo.

Rombongan 13 anggota LAZISWAF yang datang selanjutnya berdiskusi dengan pengurus LAZISMU Watulimo. Program yang dijalankan kedua lembaga disampaikan di satu forum untuk dipaparkan keunggulan dan kelemahan pada masing-masing program.

“LAZISMU Watulimo ini sebagian besar pengurusnya adalah pemuda Muhammadiyah yang sudah banyak yang beraktivitas di luar, sehingga kami perlu karyawan sedangkan pengurus punya kewajiban mengelola manajemennya, sebab jika pengurus saja yang nangani malah tidak maksimal dan terkadang banyak kotak infaq yang terabaikan, selain itu program kita juga tidak hanya untuk warga Muhammadiyah, banyak warga yang sudah kita bantu apalagi saat bencana” Ungkap Saeroji saat memaparkan program.

Pada akhir acara, pengurus LAZISWAF UNIDA dan LAZISMU Watulimo berfoto bersama sembari memberikan cinderamata untuk LAZISMU Watulimo. Harapannya melalui hubungan kedua lembaga ini pengelolaan ZIS kedua lembaga dapat berjalan baik dan memberikan kontribusi untuk masyarakat. (BID INFOKOM)