Senin (04/04/22) MBS Haji Suyoto Watulimo menggelar acara Wisuda ke-1 dan dan Pra-Wisuda Tahfidz Qur’an. Bertempat di halaman MBS Putri Haji Suyoto Watulimo acara begitu berkesan dan terasa sangat menyentuh. Acara ini diikuti oleh seluruh santri MBS Haji Suyoto Watulimo sekaligus dhadiri oleh seluruh wali santri dari Jawa dan sebagian wali santri dari Palu-Sulawesi Tengah.
Ditahun sebelumnya MBS Haji Suyoto secara rutin menggelar acara Pra-Wisuda Tahfidz Qur’an yang biasanya dilaksanakan ketika bulan Ramadan. Namun yang berbeda pada tahun ini MBS Haji Suyoto menggelar Wisuda Perdananya setelah pondok modern ini berdiri di awal tahun 2019. Tentunya moment ini membawa rasa tersendiri bagi keluarga besar MBS Haji Suyoto Watulimo.
“Kami berharap para santri kedepanya mampu menjadi pelita, bukan hanya hidup untuk dirinya sendiri, tapi mampu dan mewarnai kehidupan yang fana ini. Menjadi manusia yang selalu bermanfaat untuk orang lain dan menjadi sebaik-baik ummat. Jadi tidak hanya di pesantren dan terhadap orang tua saja yang mersakan kesejukan santri para penghafal Al-Qur’an, tapi masyarakat dan siapapun akan merasakan kesejukanya karena kehadiran kita” ujar Kholiq, salah seorang pengurus MBS Haji Suyoto Watulimo.
Acara ini terdiri dari rangkaian pembukaan, yang kemudian memasuki acara inti pertama yakni Pra-Wisuda Tahfidz Qur’an.
“Bagi MBS Sendiri Pra-Wisuda ini sangat penting untuk menguji kemutqinan hafalan santri. Santri yang diuji tidak semuanya, melainkan hanya santri yang telah selesai mengikuti ujian tahfidz terbuka dan tertutup. Sekaligus mendapat nilai minimal 50 pada ujian pondok tahfidzul Qur’an. Untuk santri putri 11 sedangkan santri putra 15″ jelas Zahro pengampu Tahfidz MBS Haji Suyoto Putri.
Acara inti kedua yakni Wisuda ke-1 santri MBS Haji Suyoto yakni Aliva Sakinah Humaira, Nur Aeni, dan Nur Fadhila.
“Santriwati yang di wisuda adalah santri angkatan pertama sekaligus telah selesai sekolah tingkat SMA di SMAMDA Watulimo serta selesai melaksanakan tugas pengabdian selama 1 tahun” terang Ustadzah Tuti Mayukha.
Sebelum secara sah diwisuda santriwati di uji ke-mutqin-annya oleh wali santri dan ustadzah .
“Tentunya kami grogi, namun di moment terakhir ini kami ingin menampilkan yang terbaik jadi kami tadi berusaha sebaik mungkin. Walaupun sedikit tersendat tapi Alhamdulillah berjalan lancar” ungkap Nur Aeni.
Acara selanjutnya adalah ijab qabul atau serah terima pelepasan santri yang telah diwisuda, dari Ustadz Nanang As-Shofa (Mudir MBS Haji Suyoto) kepada wali santri yang diwakili oleh Bapak Rifa’i.
” Selamat dinyatakan LULUS untuk satri yang telah diwisuda, dan semoga apa yang kalian dapat bermanfaat. Hafalannya di Murajaah terus, dan selalu depan kan adab” pesan Ustadz Nanang, Mudir MBS Haji Suyoto Watulimo.
Acara berakhir pukul 11.00 WIB dikahiri dengan Doa yang dipimpin oleh Ayahanda Mustadjab sesepuh Muhammadiyah Watulimo. Namun, sebelum acara resmi berakhir, pihak pondok membagikan reward santri berprestasi, pemberian kenang kenangan kepada enam ustadzah pengabdian, serta tidak lupa dilanjutkan dengan sesi foto bersama. (SISKA FADHILA-IPM TRENGGALEK)
Leave a Reply