Melalui Program “SAHABAT” Relawan MDMC Trenggalek Belajar Sistem Koordinasi dan Komunikasi Bencana

Pelatihan Program Sahabat di Sukoharjo

kitapemuda.com– Selasa (29/3/22) MDMC PP Muhammadiyah menyelenggarakan pelatihan sistem koordinasi dan komunikasi Covid 19. Bertempat di hotel, Solo Baru, Sukoharjo penyelenggaraan tindak lanjut program “SAHABAT” ini dihadiri dua kabupaten yang masuk dalam program yakni Trenggalek dan Pacitan.

Acara yang berlangsung selama dua hari tersebut dibuka langsung oleh ketua umum MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan. Kegiatan ini merupakan rangkaian tindak lanjut dari program “SAHABAT” yang melibatkan relawan dari empat kabupaten di Jawa Timur. Keempatnya adalah dalah Pacitan, Jember, Trenggalek dan Malang.

Pada jadwal pelatihan pertama bertempat di Sukoharjo pada Selasa-Rabu (29-30/3/22) tersebut Kabupaten Trenggalek dan Pacitan mendapat kesempatan awal dan membawa rombongan tim relawan desa dari kabupaten masing-masing. Selama proses sosialisasi tim program MDMC pusat memperkenalkan dan memberi arahan teknis pendataan bencana melalui aplikasi. Aplikasi yang dapat diakses dari HP android disebut lebih akurat karena pihak pengembang dalam hal ini tim MDMC menggunakan data geospasial dalam proses mapping.

Melalui citra satelit dan penggalian data langsung ke lapangan maka data tentang bencana dan kasus covid 19 dapat diperoleh secara akurat dan cepat. Hal inilah yang membuat tim MDMC yakin jika melalui manajemen data yang bagus dalam penanganan bencana, maka akan sangat membantu proses penanganan para korban dan hal ini dimulai dari penyelenggaraan program “SAHABAT” ini.

Menurut salah satu personal tim manajemen program sahabat, bahwa aplikasi pendataan yang dimiliki oleh MDMC saat ini selanjutnya akan tetap digunakan dan terus dikembangkan diseluruh wilayah di Indonesia oleh MDMC wilayah dan daerah sebagai basis data dalam melakukan pendataan dan mitigasi bencana.

Selanjutnya para relawan yang tergabung dalam program tingkat desa yang dikirim sosialisasi ini akan melakukan pelatihan diwilayahnya masing-masing. Mereka harus memberikan pengalaman selama dua hari sosialisasi tersebut kepada 20 orang setiap desa untuk melakukan pendataan potensi bencana di setiap dusun atau RT.

Koordinator kabupaten Trenggalek menjelaskan bahwa Trenggalek mengambil Watulimo sebagai satu-satunya kecamatan sasaran dengan lima desa sasaran program yakni, Karanggandu, Tasikmadu, Prigi, Margomulyo dan Sawahan. Kelima desa tersebut akan mulai melaksanakan sosialisasi dan pelatihan dimulai tanggal 16 April 2022.

“Karena jadwalnya dari pusat harus dimulai tanggal enam belas April, jadi kita start mulai tanggal itu dan akan berlangsung dua hari untuk satu desa, jadi total sepuluh hari kegiatan ini” Ungkap Niko selaku koordinasi kabupaten Trenggalek.

Melalui program ini MDMC Daerah Trenggalek juga mulai melakukan penataan tim manajemen. Selanjutnya tim inilah yang akan menjadi bagian pengorganisasian seluruh ortom termasuk KOKAM dan teknis lapangan jika terjadi bencana di daerah. (TAUFIK HAS- REDAKSI)