Hasil Tanwir II Jambi Pemuda Muhammadiyah pada Maret 2022 memutuskan bahwa Muktamar digelar akhir tahun 2022. Saat itu terdapat sepuluh tawaran tuan rumah yang mengajukan diri sebagai tuan rumah. Saat ini mengerucut pada empat provinsi calon tuan rumah Muktamar ke-18. Keempatnya adalah Kalimantan Timur, Bali, Maluku dan Bengkulu.
Pelaksanaan Muktamar akan digelar pada 30 Desember 2022. Hal ini sudah pasti, seperti yang disampaikan oleh Wakil Ketua Bidang Organisasi PP Pemuda Muhammadiyah.
Kaltim Hampir Pasti Jadi Tuan Rumah
Bagi Pimpinan Pusat, keputusan final lokasi muktamar akan ditentukan pada Rapat Pleno PP Pemuda Muhammadiyah yang rencananya digelar bulan ini. Saat dihubungi tim redaksi kitapemuda.com, PP menjelaskan pemilihan tuan rumah masih ditimbang dan dianalisa kesiapannnya, namun sudah hampir mengarah ke Provinsi Kalimantan Timur.
“Saat ini tuan rumah Muktamar sudah mengerucut empat tempat, semuanya sedang masa penilaian serta visitasi dari tim OC dan pimpinan pusat. Keempatnya saat ini juga telah menyampaikan presentasi ke kami di PP”. Ungkap Mukayat saat dihubungi melalui sambungan telpon, Rabu (6/7).
Penentuan tuan rumah Muktamar banyak factor yang harus diperhatikan, mulai dari keamanan, pembiayaan, kesiapan panitia local dan dukungan dari pemerintah provinsi hingga kabupaten/kota.
“Kita juga telaah kesiapan calon yang mengajukan diri, mulai dari dukungan pemerintah daerah, pembiayaan dan kesiapan panitia local. Selain itu ada pertimbangan daerah yang selama ini masih jarang menyelenggarakan event tingkat Nasional. Kali ini Kalimantan Timur yang menujukkan dominasi semua kesiapan sebagai tuan rumah, sehingga hampir pasti kita putuskan sebagai tuan rumah Muktamar XVIII, namun hal itu tetap menunggu hasil rapat pleno pimpinan”. Sambung Mukayat.
Pandangan PWPM Jatim
Menyikapi penyelenggaraan Muktamar ke-18 PP Pemuda Muhammadiyah, PWPM Jawa Timur sudah hampir yakin pelaksanaan akan di Kalimantan Timur pada 30 Desember 2022 mendatang.
“ Tuan rumah mukmatar sudah hampir pasti di Kaltim tanggal 30 Desember 2022, kami juga telah mendapat informasi terkait hal itu dan kelihatannya segera diputuskan oleh PP pada waktu dekat ini” Ungkap Diky dari Tanah Suci saat dihubungi tim redaksi, Rabu (6/7).
Saat ditanya tentang batalnya Jatim menjadi tuan rumah, Dikky Shadqomullah menjelaskan bahwa Jatim sebenarnya serius menawarkan diri sebagai tuan rumah. Jawa Timur sudah sangat sering menjadi tuan rumah event local maupun nasional kegiatan Pemuda Muhammadiyah, jadi perlu pertimbangan yang matang khususnya dari pemerintah provinsi. Selain itu Pimpinan Pusat juga menjelaskan Muktamar untuk tahun ini agar tidak di Pulau Jawa.
Metode Pemilihan Menggunakan Formatur
Muktamar adalah Musyawarah tertinggi Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah yang biasanya digelar di ibukota Provinsi. Muktamar diselenggarakan sekali dalam empat tahun seperti yang dijelaskan pada Anggaran Dasar pasal 19. Tak hanya itu, dalam muktamar juga harus diikuti oleh pimpinan Wilayah dan Pimpinan Daerah.
Muktamar tahun ini mengikuti hasil AD-ART PP Pemuda Muhammadiyah hasil Muktamar XVII, sehingga proses penentuan ketua umum berbeda dari Muktamar di Jogjakarta tahun 2018 silam.
Peserta memilih 13 orang yang sudah diajukan sebagai calon formatur pada tanwir III pada H-1 sebelum pembukaan Mukatamar nanti. Formatur terpilih yang berjumlah 13 orang tersebut selanjutnya mendapat mandapat untuk menentuakan struktur pimpinan dan ketua umum.
“ Muktamar kali ini mungkin lebih dinamis, sebab menggunakan tim formatur, sehingga siapapun dapat menjadi ketua umum dan sukar untuk ditebak. Tentu sekaligus ini juga mengurangi skat di bawah karena proses pemilihan ketua secara langsung”. Tutup Mukayat. (INFOKOM PDPM)
Leave a Reply