MUSYDA tahun ini IPM Trenggalek secara khusus mengundang para alumni IRM dan IPM dari tahun ke tahun. Selain untuk merekatkan hubungan dengan para alumni sekaligus untuk memberi motivasi kepada seluruh kader IPM Trenggalek yang turut hadir pada acara tersebut.
Di pandu oleh Alesaa Arroyyanda, jajaran ketua diminta untuk menceritakan perjalanan perjuangan dalam menggerakkan IPM Trenggalek pada masanya. Terdapat 6 perwakilan sebagai pembicara yakni, Imam Hanafi, Yulfa Mardliana, Yunda Aris, Kanda Arifin, ana Retno mutia , dan Rizka Ayu .
Tentu banyak perihal perjuangan dan pengorbanan yang mengiringi setiap perjalanan mereka.
“Dulu saya jam 5 ngonthel ke rumah Mas Greni, sampai di sana jam setengah 6 beliaunya belum bangun. Saya ketok ketok pintunya, saya tunggu sampai bangun. Setelah itu harus nunggu mas Greni menghubungi semua temen temen buat rapat. Ya begitu mau rapat aja zaman dulu harus seperti itu prosesnya. Sekarang enak sudah pada punya HP semuanya” Kenang Yulfa pada masa itu.
“Pernah saya sama sekretaris waktu itu ada acara IPM di Malang. Berangkat naik sepeda motor, berangkat kena tilang, eh pulangnya kena tilang juga” jelas pak arifin, diiringi gelak tawa peserta.
Dari mbak Ana, beliau mengungkapkan kesyukuran yang didapat selama ber-IPM.
“Karena ber IPM saya waktu itu bersama Sekretaris Mbak denok bisa naik pesawat menghadiri acara muktamar di Kalimantan. Waktu itu gratis dibiayai oleh pak Bupati” jelasnya.
IPM sebagai organisasi tentu banyak melahirkan cerita susah payah, dan tawa perjuangan. Namun juga dari situlah lahir sosok sosok hebat, seperti para alumni PD IPM Trenggalek yang hadir pada acara sarasehan tersebut.
“Mungkin dulu kami bersusah susah, tapi manfaat yang luar biasa itu sangat terasa ketika kita sudah terjun dimasyarakat seperti sekarang ini” ujar Imam Hanafi.
Selain itu tak jarang para pengurus di hadiahi omelan oleh para tetua dari Ayahanda maupun Ibunda Aisyiyah. Namun hal tersebut menjadi lecutan semangat dan penguat mental bagi para pengurus.
“Pesan saya tetap semangat apapun yang terjadi. Ojo mlaku dewe-dewe tapi mlakuo bareng-bareng” Tutup Rizka ayu mengakhiri acara sarasehan alumni. (IPM_ S FADHILA)
Leave a Reply