kitapemuda.com-Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Trenggalek, adakan Pelatihan Public Speaking pada hari Ahad, (27/3/22). Kegiatan ini dilaksanakan di Aula MTs Muhammadiyah 2 Gandusari Kabupaten Trenggalek.
Bersama Bayu Rahmat Hidayat, ST CMth selaku pemateri sekaligus alumni IMM dan trainer public speaking. Peserta pelatihan public speaking ini yaitu Pimpinan IMM Cabang Trenggalek, perwakilan Pimpinan Daerah IPM Trenggalek, dan perwakilan Pimpinan Cabang IPM Gandusari.
Kegiatan pembukaan ini dihadiri oleh Bambang Nur Muis dan Wasis Tri Wahyudi, selaku FOKAL IMM Trenggalek, Ketua PCPM Gandusari, dan Ketua Umum IMM Cabang Trenggalek.
Adiema menyampaikan kegiatan pelatihan ini merupakan hasil tindak lanjut Darul Arqom Dasar (DAD) IMM Cabang Trenggalek.
“Pelatihan public speaking ini merupakan hasil dari DAD kemarin, ini tindak lanjut atau follow up yang dirasa temen-temen kurang menguasai, sehingga diadakannya public speaking ini.” Jelasnya.
Bambang juga menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu proses dalam menambah kualitas diri dalam bermuhammadiyah.
“Dilaksanakanya kegiatan pada pagi hari ini benar-benar menambah kualitas diri, berusahalah terus membangun diri, mengembangkan diri untuk mengikuti Sunnah Rasulullah”, jelasnya.
“Yang jelas, kegiatan seperti hari ini merupakan bagian dari berproses kita sekalian, konsisten dan istiqomah sebuah syarat untuk maju dalam prestasi”, lanjutnya.
Aksi Mas Bayu
Mas Bayu, sapaanya. Dia masuk ruangan aula dengan menunjukkan sikap yang semangat bersahaja.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh” , salamnya dengan penuh semangat dan percaya diri kala itu.
Salam profesional motivator Jawa timur yang menggelorakan seluruh ruangan. Peserta menjawab salamnya pun, dengan sangat meriah.
“Semangat pagi, pagi, pagi, luar biasa!”, jargonnya pagi itu.
Mas Bayu awali dengan perkenalan diri, kemudian dilanjutkan bermain game.
“Tadi saya awali dengan game, untuk meningkatkan fokus kalian dan mengaktifkan gelombang sel otak, biar saat saya menyampaikan materi, kalian bisa fokus”, jelasnya setelah selesai game.
Materi dimulai, Mas Bayu menyampaikan materi tentang pentingnya public speaking, hancurkan ‘mental blok’, body language for speaker, dan teknik opening.
“Public speaking adalah proses seseorang menyampaikan sesuatu kepada orang lain dengan cara yang efektif dan profesional”, jelasnya.
Metode Hilangkan Mental Blok
Dalam belajar public speaking, Mas Bayu juga menjelaskan tentang mental blok yang harus dihancurkan dalam diri seseorang.
“Apa itu mental blok?”, tanya mas Bayu.
“Mental blok yaitu malas, pesimis, ragu-ragu, takut gagal, gengsi dan malu”, suara peserta membaca bersama materi di powerpoint.
Selanjutnya, Mas Bayu menekankan tentang cara menghilangkan mental blok.
“Salah satu caranya dengan afirmasi positif. Afirmasi positif itu, kita meyakinkan diri sendiri untuk dapat melakukan hal yang positif, seperti: saya selalu berfikir positif”, jelasnya.
Mas Bayu juga mengajak semua peserta untuk mengulang-ulang afirmasi positif itu beberapa kali.
“Afirmasi positif ini, kita lakukan dengan cara menenangkan hati dan pikiran kita agar tenang dan nyaman. Afirmasi positif ini juga harus ditambahkan dengan emosi”, lanjutnya.
Lalu peserta, mempraktekan afirmasi positif untuk dirinya sendiri. Suasana saat itu penuh emosi, beberapa peserta ada yang tak sanggup menahan air matanya. Kalimat positif diucapkan beberapa kali dengan penuh hikmat dan emosi, kemudian ditenangkan, dan peserta merasakan dirinya lebih baik.
Bahasa Tubuh, 55% Daya Dukung Komunikasi
Mas Bayu juga menjelaskan tentang Elemen dalam komunikasi personal.
“Menurut Profesor Albert Mehrabain, Komunikasi orang itu ditentukan oleh 7% kata-kata, 38% suara atau intonasi dan 55% bahasa tubuh, outfit atau penampilan. Jadi, seseorang dalam public speaking tidak hanya teori yang harus dikuasai, tapi lebih ke intonasi dan bahasa tubuhnya”, jelasnya.
Selanjutnya Mas Bayu juga menjelaskan cara opening yang baik. “Opening yang baik itu, pertama salam pembuka yang bersahabat, beri apresiasi ke audience, mulailah dengan bertanya, gunakan data dan fakta, tunjukkan benefit sejak awal”, jelasnya. Point per point, dia jelaskan dengan praktek yang jelas.
Setelah materi disampaikan, peserta mempraktekkan cara opening pada saat presentasi. Perwakilan peserta dari IMM dan IPM secara bergilir mempraktekkan teknik opening di depan peserta kegiatan.
Akhir sesi mas Bayu berpesan kepada peserta kegiatan. “Bersinergilah semua Ortom di Trenggalek, termasuk kalian IMM dan IPM. Kembangkan potensi kalian secara bersama-sama. Jangan adu siapa yang paling kuat, tapi berjalanlah bersama-sama untuk saling berjuang di Muhammadiyah”, pungkasnya. (Candra Dwi Aprida_IMM Trenggalek)
Leave a Reply