Pemuda Muhammadiyah Trenggalek menegaskan kembali komitmennya untuk menolak rencana penambangan emas di kabupaten Trenggalek. Hal itu disampaikan oleh Wahid Syahril Shidiq ketua Pemuda Muhammadiyah Demisioner dalam sambutannya pada pembukaan Musyda XII Pemuda Muhammadiyah, Ahad (29/10) di hotel Hayam Wuruk Trenggalek.
Dihadapan seluruh tamu undangan, termasuk Asisten 1 Sekda Trenggalek, Shidiq, begitu biasa disapa mengatakan Pemuda Muhammadiyah tetap berkomitmen agar di Trenggalek tidak ada tambang emas.
”Teman-teman Pemuda Muhammadiyah tetap berkomitmen agar di Trenggalek tidak ada tambang emasnya. Jadi biarkan Trenggalek tetap indah dengan hasil alamnya, hasil pertaniannya, hasil perikanannya, karena itu yang akan menjadi ciri khas kabupaten Trenggalek” tegasnya diikuti tepuk tangan seluruh hadirin.
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala SMK Muhammadiyah Watulimo tersebut juga mengingatkan tentang dampak buruk jika tambang emas dibuka di Trenggalek.
”saat tambang masuk bisa rusak semuanya. Pariwisata bisa hilang, pertaniannya rusak , perikannya juga memburuk” jelasnya.
”Adanya tambang emas hanya akan menguntungkan sebgian kecil orang saja” imbuhnya.
Komitmen tentang penolakan tambang emas di kabupaten Trenggalek terus disuarakan oleh kelompok-kelompok peduli lingkungan, menyusul terus gencarnya PT. Sumber Mineral Nusantara (SMN) yang ingin melakukan eksploitasi tambang emas di kabupaten Trenggalek. Selain pemuda Muhammadiyah, gabungan organisasi masyarakat Trenggalek yang terakomodir kedalam Aliansi Rakyat Trenggalek (ART) juga terus gencar melakukan penolakan dengan melakukan berbagai kajian dampak buruk tambang emas, pemasangan spanduk, sampai demonstrasi.
(TIMRED-ARIFIN)