Ketua pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Dr. Saad Ibrahim didaulat menjadi narasumber Pengajian Ahad Pagi PDM Trenggalek pada Ahad (5/12).
Bertempat di Pondok Putra MBS Trenggalek, Pengajian digelar dalam rangka milad ke-109 tahun Muhammadiyah.
Dalam ceramahnya Kyai Saad banyak menyampaikan tentang kiprah Muhammadiyah baik untuk umat, bangsa dan negara. Menurutnya Kiprah Muhammadiyah kini sudah melintasi jaman dan mendapatkan apresiasi dari banyak pihak termasuk pemerintah.
“Pada resepsi milad Muhammadiyah ke-109 kemarin, ketua PP Muhammadiyah meresmikan Universitas Muhammadiyah Malaysia dan Muhammadiyah Australia Collage. Dalam urusan itu, Muhammadiyah telah mendahului negara. Demikian apresiasi pemerintah melalui mensesneg” tutur saad.
Dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya tersebut menambahkan bahwa kiprah dan perjuangan Muhammadiyah dilakukan untuk semua kalangan, tidak pandang latar belakang, suku maupun agama.
“Di Sorong, kita punya universitas Muhammadiyah. Memiliki 10.000 mahasiswa, 7000 diantaranya adalah non muslim. Perjuangan Muhammadiyah tidak memandang latar belakang golongan, suku maupun agama”. Terangnya.
Selain itu, Saad juga mengatakan bahwa Muhammadiyah tidak sedang dalam posisi mewacanakan bangunan NKRI, namun Muhammadiyah adalah pendiri republik ini yang sudah telah lama berjuang untuk NKRI.
“Muhammadiyah sudah tidak pada tataran semboyan NKRI harga mati, namun Muhammadiyah telah, sedang dan akan terus berjuang untuk NKRI”. Tuturnya mantab diiringi riuh tepuk tangan jamaah.
Untuk itulah maka kita harus memiliki bangunan jiwa rohani bahwa Muhammadiyah besar. Sekali lagi Muhammadiyah itu besar. Pungkasnya. (PDPM_IPIN)
Leave a Reply