Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Trenggalek menggelar Survey Mawas Diri dan Musyawarah Masyarakat Pesantren (SMD-MMP), Sabtu 23 Oktober 2021.
Kegiatan yang berlangsung berlangsung di aula MBS tersebut dihadiri oleh pengurus bagian kesehatan MBS, Kader santri sehat dan juga Petugas Promkes Puskesmas Trenggalek serta Puskesmas Ngulan Kulon.
Survey Mawas Diri (SMD) menitikberatkan pada wawancara langsung kepada santri MBS Trenggalek sebagai responden.
Setidaknya ada 30 santri yang memberikan keterangan tentang permasalah kesehatan dan sanitasi yang terjadi di MBS Trenggalek, baik di pondok putera maupun putri.
Sementara itu wawancara dilakukan oleh petugas promkes dari Puskesmas Trenggalek dan Puskesmas Ngulan Kulon. Selain petugas promkes, santri kader kesehatan dan juga asatidz pendamping juga turut melakukan wawancara.
Dari hasil survey ditemukan setidaknya 3 masalah urgent yang menjadi prioritas untuk segera diatasi. Masalah pertama adalah belum terbentuknya POSKESTREN (Pos Kesehatan Pesantren). Temuan ini disampaikan oleh petugas promkes Puskesmas Trenggalek, Untung. Menurut Untung, hal pertama yang harus dilakukan MBS adalah membentuk pengurus Poskestren.
“Poskestren inilah yang nanti akan menjadi garda terdepan, pencegahan dan penanganan masalah kesehatan di MBS”. Tutur Untung.
Ia menambahkan bahwa di dalam poskestren akan ada santri yang terlibat.
“Mereka disebut Kader Santri Husada”. Jelasnya.
Selain belum terbentuk poskestren, hasil survey juga menemukan masalah mengenai masih adanya santri yang terjangkit penyakit kulit (scabies). Temuan ini didapat pada santri putera. Sementara itu pada pondok puteri ditemukan masalah seputar penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang belum maksimal.
Petugas Promkes Puskesmas Ngulan Kulon, Sakti mengatakan bahwa pihaknya siap membantu dan akan berkolaborasi dengan Puskesmas Trenggalek mendampingi dan membina MBS Trenggalek dalam hal kesehatan dan Sanitasi.
Menanggapi temuan tersebut, Wakil Direktur Bidang Pendidikan Umum sekaligus Kepala sekolah MBS Trenggalek, Arifin mengatakan bahwa MBS Trenggalek akan segera menindaklanjuti hasil temuan dan melakukan langkah-langkah agar problem kesehatan di MBS segera bisa teratasi.
“Kerjasama dari berbagai pihak, terutama pembinaan dan Pendampingan dari Puskesmas pembina memang sangat dibutuhkan”. Ujar Arifin.
“Pak Untung dan Pak Sakti, kami mohon dibantu untuk menyusun kepengurusan Poskestren, agar harapan kita MBS menjadi pesantren bersih dan sehat semakin mudah kita wujudkan” pungkasnya.
Dari hasil musyawarah akhirnya tersusun matrik perencanaan kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan dan Sanitasi di MBS Trenggalek. (IPIN_SEKRETARIS)
Leave a Reply