Srikandi, Nahkoda Baru Pimpin IPM Trenggalek

Srikandi IPM TRENGGALEK

Tongkat estafet kepemimpinan bagi Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Trenggalek beralih pada Ahad (28/11) kemarin.

Musyawarah Daerah (musyda) forum tertinggi organisasi di tingkat daerah telah dilaksanakan selama dua hari. Dengan kegigihan, keuletan dan retorika acara dalam setiap pleno dan komisi akhirnya tibalah pada pemilihan formatur sebagai pemegang estafet kepemimpinan ke depan.

Ipmawati begitu sebutan untuk anggota IPM perempuan Astiti Amalia terpilih sebagai ketua dalam Musyda IX PD IPM yang digelar di SD Muhammadiyah 1 Trenggalek tersebut. Bersama dengan formatur, ia kedepan akan menyusun kepengurusan untuk periode 2021-2023. Dalam sambutannya, mahasiswa Unmuh Ponorogo itu menyampaikan bahwa kesuksesan dan jalannya roda organisasi ke depan terletak pada sinergitas dan dukungan dari semuanya.

“Saya bisa terpilih, saya bisa berbicara di depan karena dukungan dari ipmawan dan ipmawati semua, maka dukungan dan sinergitas ini harus tetap kita jaga sebagai penentu jalannya organisasi menjadi lebih baik” Ungkapnya.

Tidak lupa Firman Dani Wijaya juga mengucapkan selamat atas terpilihnya  Astiti Amalia untuk memikul tampuk kepemimpinan berikutnya. Ia yang juga pengurus PW IPM Jatim itu berpesan agar sinergitas anggota dan sinergitas organisasi untuk tetap dijaga dalam memikul amanah sebagai Pimpinan Daerah periode depan.

“Selamat atas terpilihnya Astiti Amalia, semoga mampu memikul amanah untuk membawa IPM Trenggalek menjadi lebih baik lagi. Tidak lupa saya berpesan agar sinergitas anggota supaya tetap dijaga untuk bersama-sama memajukan IPM Trenggalek dan juga sinergitas organisasi baik intern IPM itu sendiri dari tingkat ranting, cabang, daerah, wilayah bahkan pusat untuk tetap terjalin harmonis, namun tidak cukup itu tetapi IPM juga bisa menjaga hubungan harmonis dengan ortom lain bahkan organisasi lain diluar persyarikatan.” demikian tangkas ketua PD IPM Kabupaten Trenggalek demisioner tersebut.

Semangat dari Forum Alumni

Hadir dalam penutupan tersebut alumni dari pimpinan IRM masa lalu sebagai undangan, Mujiarto yang akrab di panggil dengan MJ.

Dalam sambutannya ia memberi motivasi kepada para generasi muda IPM Trenggalek tersebut bahwa perubahan-perubahan negara dan dunia mayoritas dipelopori oleh anak muda.

“Perubahan negara dan dunia dalam sejarah dipelopori oleh kaum muda. Bagaimana kita lihat Usamah bin zaid di usianya yg bari 18 tahun sudah menjadi panglima perangnya Rosululloh, Zubair bin awwam di usia 15 tahun menjadi pemegang pedang pertama sebagai pelindung Rasulullah sehingga diberi gelar al hawari, Saad bin abi waqqash saat umur 17 tahun dikenal dengan orang yang melontarkan anak panah pertama di jalan Allah. Tokoh lain diluar sahabat Rasul kita tahu ada Sultan Muhammad Al Fatih sang penakluk konstantinopel, umur 21 tahun beliau menaklukkan konstantinopel. Maka yang perlu kita tanya pada diri kita adalah apa yang sudah kita perbuat di umur kita yang sekarang” tangkas sekretaris majelis dikdasmen PDM Trenggalek tersebut.

Contoh Srikandi Pemimpin Hebat

MJ juga menambahkan motivasi kepada ketua terpilih yang periode depan ini adalah seorang wanita. Beliau berkata bahwa ada wanita-wanita hebat yang bisa dijadikan uswah dan udwah dalam memikul amanah.

“Jangan pesimis jika anda wanita, karena banyak wanita-wanita hebat yang bisa kita jadikan contoh dan teladan, kita jadikan uswah dan udwah misalnya Khadijah dan Aisyah bagaimana perannya dalam perjuangan islam tidak bisa kita ragukan lagi, sehingga organisasi Muhammadiyah yang ibu-ibu sampai menamakan dirinya sebagai Aisyiyah.

Tokoh nasional ada Ratu Kalinyamat yang merupakan anak sultan Trenggono keturunan pertama dari Suktan Brawijaya 5 ketika menjadi Ratu beliau menghabiskan harta pribadinya untuk menyiapkan 60 armada kapal perang lengkap dengan persenjataannya ketika mengusir VOC di selat Malaka, yang menyebabkan VOC lari tunggang langgang pergi dari selat Malaka dan akhirnya memberi julukan kepada Ratu Kalinyamat sebagai Ratu Mawar Laut Utara.

Jadi tetaplah optimis bahwa anda mampu mengemban amanah persyarikatan, jangan jadikan beban tapi jadikanlah ladang perjuangan”. tangkas alumni IRM tersebut yang juga menjadi ketua bidang Dakwah dan kajian islam pemuda muhammadiyah. (PDPM.MJ)