Musyawarah Daerah IX IPM Kabupaten Trenggalek resmi dibuka oleh Plt. Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Trenggalek, Drs. H. Joko Susanto pada Sabtu (27/11) di Hall Gedung Bhawarasa Pemkab Trenggalek.
Kegiatan Musyda IX yang mengangkat tema “Abhipraya Gantari, Sahwahita Jaya” ini turut dihadiri oleh PD Muhammadiyah Trenggalek, PD Aisyiyah Trenggalek, Forkopimda Trenggalek, OPD Trenggalek, PW IPM Jawa Timur, Ortom Muhammadiyah Daerah Trenggalek serta Korps Alumni IPM/IRM Trenggalek.
Dalam sambutannya, Firman Wijaya selaku Ketua Umum Pimpinan Daerah IPM Trenggalek mengatakan bahwa kader IPM diharapkan mampu memberikan kebermanfaatan sebagai tanda IPM ada.
“Diksi tema sansekerta ini memiliki makna filosofis untuk kader IPM senantiasa membumi bersama masyarakat meskipun gerakan IPM mulai meng-internasionalisasi,” ujar Firman.
Senada dengan itu, Nafis Zamani selaku Ketua Umum PW IPM Jawa Timur dalam sambutannya menyampaikan bahwa kader IPM mampu adaptif dan memanfaatkan peluang di era digital.
“Gerakan IPM harus memiliki fleksibilitas dengan keadaan apapun, dengan spirit keilmuan diharapkan nantinya mampu membawa perubahan yang jelas dan pasti ditengah masyarakat,” jelas Nafis.
Tak kalah penting, Bapak Rohmat menyampaikan pesan kepada seluruh kader IPM Trenggalek untuk mampu memasifkan gerakan dakwah dikalangan pelajar.
“IPM itu eksekutor gerakan dakwah Muhammadiyah dilingkup pelajar sehingga IPM harus mampu menghadirkan nilai-nilai dakwah islam dengan kajian-kajian atau kegiatan yang bermanfaat lainnya,” tegas ketua PD Muhammadiyah Trenggalek.
Diakhir acara ditutup dengan sambutan dari bapak Joko Susanto, yang mewakili Bupati Trenggalek, dia mengatakan, Dimasa distrupsi ini, pelajar harus memiliki pandangan kedepan untuk berbuat.
“IPM ini harus bisa memobilisasi gerak dan pikir pelajar di era serba cepat, pandangan yang visioner dan mencerahkan berbasis keilmuan sangat diperlukan agar langkah yang dilakukan tepat guna dan tepat sasaran” Ungkap ketua Kesbangpol tersebut. (IPM_S FADHILA)