الْحَمْدُ ِللهِ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا
مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ . وَ مَنْ يُضْلِلْ ُفَلاَ هَادِىَ لَهُ. وَ أَشهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ َرسُوْلُهُ اَرْسَلَ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا بَيْنَ يَدَيَ السَّاعَةِ. مَنْ يُطِع اللهَ تَعَالَى وَ رَسُوْلَهُ فَقَدْ رَشَدَ. وَ مَنْ يَعْصِهِمَا فَإِنَّهُ لاَ يَضُرُّ إَلاَّ نَفْسَهُ وَ لاَ يَضُرُّ اللهَ تَعَالىَ شَيْئًا. قال الله تعالى فى كتابِهِ الكريم اَعوذُ بِااللهِ مِنَ الشَيطان الرَّجيم… َ
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Jamaah Jum’ah rahimakumullah…
Pada Jum’at yang mulia ini marilah kita selalu mengevaluasi terhadap kondisi ketakwaan kita selama satu pekan di antara dua Jumat yang kita jalani. Selanjutnya marilah kita tingkatkan ketakwaan kita, dengan berusaha untuk secara lebih kuat melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Hanya dengan ketakwaan inilah yang akan menjamin keselamatan kita di dunia maupun di akhirat.
Jamaah Jumah rahimakumullah…
Ketika menjelang Ramadlan atau menjelang hari raya biasanya masyarakat ramai-ramai ziarah kubur. Dalam sejarah, sejak zaman nenek moyang kita, ziarah merupakan bagian dari upaya seseorang untuk penyucian diri, yang dinilai sebagai penghormatan kepada leluhur yang telah meninggal terlebih dahulu.
Menurut kepercayaan zaman sebelum Islam, bahwa arwah orang yang sudah meninggal dipercaya masih bisa memberikan bantuan kepada orang yang masih hidup. Maka yang dilakukan oleh orang-orang saat berziarah tatkala itu, biasanya selalu mengadukan segala problem yang mereka alami atau yamg dikenal dengan istilah meratap. Kemudian mereka meminta bantuan kepada ahli kubur untuk berkenan membantu menyelesaikan persoalannya.
Kedatangan ajaran Islam bersifat meluruskan kepercayaan tersebut, di mana orang yang sudah meninggal sudah tidak bisa lagi berhubungan dengan orang yang masih hidup, apalagi untuk membantu menyelesaikan persoalan orang yang masih hidup. Bahkan semua yang dahulunya mereka nikmati semasa di dunia, sudah terputus total. Yang bisa menyertai mereka hanya tinggal amal-amal kebaikan yang dahulunya mereka kerjakan. Yakni berupa: amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang shaleh yang mendo’akannya.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
إِذَا مَاتَ إِبْنُ آدَمَ إِنْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلاَثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ, أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِه, أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ
“Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah segala amalannya, kecuali dari tiga perkara; shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang mendo’akannya.” [HR. Muslim)
Karena itu, maka do’a yang sangat populer yang diajarkan oleh Nabi saw saat berziarah adalah sbb:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ يآ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ اْلمُؤْمِنِيْنَ وَ اْلمُسْلِمِيْنَ، وَ إِنَّ إِنْشَاءَ اللهُ بِكُمْ لاَحِقُوْنَ. أَنْتُمْ فَرْطُنَا وَ نَحْنُ لَكُمْ تُبَعٌ ، وَ نَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَ لَكُمُ الْعاَفِيَةَ
“Assalamu ‘alaikum wahai ahli kubur, dari orang-orang beriman dan beragama Islam, dan kami InsyaAllah juga akan menyusul di belakang. Kalian adalah sebagai pelopor-pelopor kami, dan kami adalah pengikut-pengikut kalian. Dan kami mohon kepada Allah, agar kami dan kalian dilimpahi keselamatan oleh Allah”. (HR Ahmad, Muslim dan lain-lain)
- Sebaiknya do’a ini memang dihafalkan untuk kepentingan ziarah. Tetapi jika kita kesulitan menghafalnya, maka cukuplah kita berdo’a dengan bahasa yang kita fahami, yang penting inti dari do’a yang kita panjatkan itu tidak menyimpang dari do’a yang dicontohkan Nabi sebagaimana tersebut, yang berupa:
- Mengucapkan selamat kepada ahli kubur yang sampai meninggal tetap berada dalam iman dan Islam, jadi jelas yang kita tuju dan kita do’akan saat ziarah adalah mereka yang beriman dan yang beragama Islam.
- Saat berziarah kubur, hati kita harus selalu ingat, bahwa suatu saat, dalam waktu yang tidak bisa kita duga, kita akan menyusul seperti mereka para ahli kubur.
- Memohonkan kepada Allah supaya mereka memperoleh ampuanan dari Allah, dengan do’a-do’a yang sudah kita kenal. Tetapi jika kita kesulitan untuk memilih do’a-do’a memohon ampunan yang berbahasa Arab, maka bolehlah kita berdo’a memohonkan ampunan dengan bahasa yang kita fahami, misalnya: “Ya Allah ampunilah saudara-saudara kami sesama muslim yang telah meninggalkan kami, bebaskan mereka dari adzab kubur, selamatkanlah mereka dari neraka, dan sebagainya….”
- Jangan terlalu lama, karena bisa melenakan kita kepada ratapan.
Jadi itulah do’a ziarah kubur yang dasar hukumnya betul-betul telah disepakati shahihnya. Adapun tentang bacaan alfatihah, yasin, tahlil, atau bacaan ayat-ayat al Qur’an sebagaimana banyak dilakukan orang-orang, ternyata keakuratan dalil hukumnya masih menjadi perdebatan di kalangan ulama Islam, untuk itu untuk menuju ziarah yang bernilai, seyogyanya kita pilih tatacara yang tidak diperselisihkan para ulama’.
Selanjutnya hal lain yang harus kita ingat adalah,
– Jangan sampai ada anggapan bahwa waktu yang disyariatkan untuk berziarah kubur hanyalah menjelang Ramadlan dan menjelang Hari Raya. Semua waktu adalah utama selama ziarah dilakukan dengan benar.
– Jangan sekali-kali dalam hati kita mengharapkan berkah dari orang yang ada di kubur sebagaimana dilakukan oleh orang-orang di zaman Jahilliyah, atau zaman sebelum datangnya Islam.
Jika ketentuan-ketentuan ziarah sebagaimana dimaksud sudah benar-benar kita penuhi, Insya Allah kita akan memperoleh pahala dari ziarah. Tetapi jika tidak, maka dikawatirkan kita akan kembali nguri-nguri tradisi musyrik di zaman pra Islam. Semoga kita bisa melakukan ziarah dengan benar. Demikian khutbah ini semoga manfaat.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ القُرْآنِ العَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَ الذِكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَا وَتَهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
Jamaah Jum’ah rahimakumullah…
Ada beberapa poin penting yang perlu kita garis bawahi dalam khutbah tadi:
- Ziarah kubur adalah sunnah, tetapi bisa menjadi tercela apabila kita laksanakan dengan cara2 Jahilliyah.
- Di zaman demokrasi ini pengaruh dari faham2 yang diwariskan oleh zaman sebelum Islam sangatlah kuat, khususnya yang menyangkut ziarah kubur. Sedikit saja kita terlena bisa terjebak, lalu kembali berada ke faham pra Islam. Di sinilah pentingnya kita selalu aktif mengikuti kajian2 Al Qur’an dan al Hadits agar tidak terprofokasi ke arah penyimpangan.
- Sangat disayangkan apabila kita yang sudah mengenal iman dan Islam ini lalu lebih mengunggul-unggulkan ajaran berasal dari adat budaya.
Semoga Allah swt selalu memberikan petunjuk-Nya kepada kita semua untuk bisa berfikir dengan jernih dan hati yang lapang…
Marilah kita akhiri khutbah ini dengan do’a
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. أَقِيْمُوا الصَّلاَةَ
(SHOLEH SUAIDI-PDM)
Leave a Reply