Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Trenggalek melakukan Turba ke Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Tugu pada Jum’at (8/10). Ketua dan Sekretaris PDPM hadir secara langsung dalam pertemuan yang diadakan di Desa Ngepeh, tepatnya di rumah Danang, salah satu personil PCPM Tugu yang juga merupakan sekretaris desa (Carik Desa) Ngepeh. Turut hadir Ketua KOKAM Trenggalek dan juga Kabid Dakwah PDPM Trenggalek. Turba ini dilakukan dalam rangka memenuhi tuntutan PCPM Tugu yang disampaikan dalam RAPIMDA beberapa waktu yang lalu.
Turba dimulai dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an dilanjutkan dengan kajian singkat oleh ketua bidang dakwah PCPM Tugu, Cicik Setiawan. Seusai kultum, ketua PCPM Tugu, Mansur Abdurrahman Wahid menyampaikan sambutan. Dalam sambutannya, guru MIM Pucanganak ini memaparkan program-program yang sedang dicanangkan oleh PCPM Tugu. Diantara program yang dimaksud adalah Kaderisasi, pembentukan KLL LAZISMU dan pemberdayaan ekonomi.
“ Perlu kami laporkan kepada ketua PDPM bahwa saat ini PCPM Tugu sedang menyiapkan beberapa program kegiatan yaitu kaderisasi, membentuk KLL dan ekonomi” tuturnya.
Lebih lanjut Mansur mengatakan bahwa pemberdayaan ekonomi pemuda dimulai dengan jual beli Jelantah (minyak goreng bekas pakai), sementara pembentukan KLL baru mencapai tahap koordinasi dengan PCM. “Mudah-mudahan semua bisa berjalan dengan baik” imbuhnya.
Selanjutnya ketua PDPM Trenggalek, Trigus Dodik Susilo dalam sambutannya menyampaikan pesan-pesan tentang bagaimana seharunya menjadi pemuda Muhammadiyah yang sebenarnya.
Pesan pertama yang ia sampaikan yaitu agar Pemuda Muhammadiyah tidak menjadi kelompok tua dan membosankan.
“sering saya sampaikan dimana-mana, kita itu pemuda, maka sebagai pemuda jangan menjadi tua dan membosankan. Jadilah pemuda yang open minded, tidak kaku dan bisa diterima oleh siapa saja dan dalam komunitas apa saja” tutur Trigus.
Selanjutnya, Trigus juga berpesan agar Pemuda Muhammadiyah tidak hanya mengkaji ayat Al Qur’an secara teks, namun mampu menerjemahkan dalam ranah sosial.
“Sudah saatnya Pemuda Muhammadiyah itu tidak hanya ngaji ayatnya saja, namun mampu membumikan (merealisasikan) perintah al qu’ran dalam sebuah gerakan nyata”imbuhnya.
Bapak tiga orang anak ini mencontohkan bagaimaan KH. Ahmad Dahlan dulu menerealisasikan surat Al M’aun menjadi sebuah gerakan sosial.
“Pendahulu kita, kyai dahlan sudah memberikan contoh nyata bagaimana membumikan ayat Al Qur’an itu. Contohnya surat Al Ma’un yang kemudian menjadi theologi al m’aun, yakni tetang menyantuni anak yatim dan fakir miskin. Jadi sebenarnya meskipun kita belum mengkaji surat Al M’aun, jika kita peduli anak yatim, mengasihi mereka, menyayangi mereka itu artinya nilai surat Al Ma’aun itu sudah menjadi sebuah gerakan” jelasnya. Makanya, saya mengajak teman-teman untuk tolak tambang, tolak tambak itu merupakan bagian dari membumikan ayat Al Qur’an, karena jelas dalam al qur’an dikatakan janganlah membuat kerusakan dimuka bumi ini” tandasnya.
Selanjutnya Trigus juga mengomentari program-program yang sedang dicanangkan oleh PCPM Tugu.
“Tadi disInggung tentang kaderisasi, nah untuk hal ini, saya berpesan kepada teman-teman untuk konsisten dalam menjalankan program. Salah satu indikator konsistensi itu adalah hadir dalam rapat. Jadi kalau malam ini ada anggota yang tidak hadir, tolong dikomunikasikan agar rapat-rapat selanjtunya mereka hadir” pesan Trigus.
Selain tentang hal-hal diatas, pada pertemuan tersebut juga disampaikan tentang rencana Diklat KOKAM dan juga vaksinasi masal yang secara berturut-turut akan diselenggarakan pada bulan November mendatang. (SEKRETARIS_IPIN)
Leave a Reply